Minggu, 26 Oktober 2008

Kejadian 3: Allah Memang Baik

Aku bersyukur bahwa Tuhan memampukan aku untuk membaca firmanNya hari ini. Aku membaca dari Kejadian pasal 3, dan sungguh firman Allah itu memang hidup sehingga dari pasal inipun Tuhan memberikan pengertian-pengertian baru bagiku.

Ada beberapa ayat yang mengusik hatiku dari Kejadian pasal 3:

1. Ayat 1b: Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

Kalau kita melihat di Kejadian 2: 16-17: Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.

Namun, lihat apa yang dikatakan ular (iblis) kepada manusia, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”. Artinya iblis memutarbalikkan perkataan Allah, dan berusaha menipu manusia. Mungkin saja cara-cara ini masih sering digunakan iblis kepada manusia, untuk membuat manusia percaya bahwa Allah memiliki maksud-maksud yang jahat terhadap manusia. Dengan demikian manusia berbalik dari Allah dan mengikuti iblis.

Jadi apabila ada perkataan-perkataan dari orang lain maupun kadang yang muncul dalam hati kita sendiri yang berusaha membuat kita percaya bahwa Allah tidak adil terhadap kita, dan memiliki maksud-maksud yang jahat terhadap manusia, cepat-cepat ingat-ingat lagi firman Tuhan dengan baik, buka alkitabmu! Tuhan tidak akan bersusah payah menjadikan manusia kalau hanya untuk mencelakakannya.

2. Ayat 6: Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.

Hey, ternyata dari semula, nenek moyang kita, Hawa, memang suka melakukan sesuatu berdasarkan ketertarikan hati (mungkin sama dengan apa yang biasa kita sebut sebagai perasaan). Dan kelihatannya sifat itu masih menurun ke perempuan-perempuan sampai sekarang. Aku jadi ingat suatu kali nonton televisi yang memberitakan seorang artis, Kristen, yang menjalin hubungan bahkan waktu itu akan menikah pada seorang laki-laki yang sudah menjadi suami perempuan lain. Ketika ditanya mengapa artis tersebut melakukan itu, dia menjawab, “Perasaan cinta ini kan dari Tuhan?”. Padahal, dia sedang mengikuti perasaannya sendiri, ketertarikan hati yang akhirnya berujung pada hawa nafsu. So, becarefull girls! Hati-hati dengan perasaanmu.

3. Ayat 12: Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan”.

Membaca ayat 12 ini, aku menjadi sedih. Sejak awal Adam, nenek moyang kita, sudah suka mempersalahkan Tuhan atas dosa yang dia lakukan sendiri. Coba perhatikan “Perempuan yang Kautempatkan..Adam, mempersalahkan Tuhan karena menempatkan perempuan di sisinya, sehingga akhirnya perempuan itu memberi dia makan buah yang dilarang Tuhan. Sadar atau tidak, kitapun sering mempersalahkan Tuhan atas kesalahan kita sendiri. Akupun sering melakukannya…

4. Ayat 10: Fiman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

Ternyata mengapa laki-laki sering menindas perempuan dan perempuan tetap saja mau dikuasai laki-laki, karena memang itu bagian dari hukuman Tuhan kepada perempuan atas dosanya. Hey perempuan-perempuan, saudara-saudaraku, ingatlah akan firman ini ketika kamu dianiaya oleh laki-laki. Berdoalah kepada Tuhan dan minta ampunlah agar Tuhan sendiri yang melepaskan kita dari kutuk ini.

5. Ayat 21: Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Lagi-lagi, Tuhan begitu baik pada manusia sekalipun kita berdosa dan membangkang padaNya. Coba lihat, Adam dan Hawa sudah melanggar perintah Allah dengan memakan buah yang dilarang. Bukan hanya itu, Adam bahkan mempersalahkan Tuhan atas dosa yang ia lakukan. Sebagai akibat dosa itu maka Adam dan Hawa malu karena menyadari mereka telanjang. Sesudah semuanya itu, Tuhan juga yang menutupi rasa malu yang dihadapi manusia dengan membuatkan pakaian bagi mereka.

Bukankah Allah itu begitu baik? Bahkan ketika kita mengalami kesulitan karena dosa kita sendiri, lihatlah Dia memberi jalan keluar.

Aku sangat bersyukur bahwa Tuhanku tidak hanya mengasihiku ketika aku berbuat apa yang baik di mataNya, namun juga ketika aku berdosa, Dia jugalah yang menjadi penolongku.

Terpujilah Tuhan Allah yang maha baik!

Tidak ada komentar: